Dari Lapangan Desa Air Bulin ke Jalan Juang: TNI AD Hidupkan Semangat Kartika Bersama Rakyat Bangka Barat



MENTOK, BANGKA BARAT — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI Angkatan Darat) kembali menegaskan jati dirinya sebagai tentara rakyat melalui Upacara Pembukaan Gerak Jalan Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya (YWPJ) dalam rangka Hari Juang Kartika ke-77 Tahun 2025. Kegiatan digelar Selasa pagi, 16 Desember 2025, di Lapangan Bola Desa Air Bulin, Kabupaten Bangka Barat, dan menjadi penanda kuat bahwa semangat juang Kartika tidak sekadar dikenang, tetapi dihidupkan lewat tindakan nyata di tengah rakyat.
Sebanyak 47 prajurit dari Yonif 147/KGJ dilepas menempuh etape pertama long march sejauh 25 kilometer, membawa panji-panji Korps Infanteri serta amanat Panglima Besar Jenderal Soedirman. Pelepasan tersebut menegaskan disiplin, solidaritas dan pengabdian tanpa pamrih sebagai fondasi kedaulatan bangsa sekaligus memperlihatkan wajah TNI AD yang teguh menjaga nilai perjuangan dan dekat dengan masyarakat.


Upacara dipimpin Brigjen TNI Nur Wahyudi selaku Inspektur Upacara. Hadir unsur Forkopimda, jajaran TNI–Polri, pemerintah daerah, aparat kewilayahan, tokoh masyarakat, hingga pelajar Pramuka se-Kecamatan Kelapa. Yus Derahman turut menyaksikan, menegaskan kemanunggalan TNI dengan rakyat sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Rangkaian upacara berlangsung khidmat dan tertib, dimulai dengan pembacaan lintas sejarah, penghormatan dan pemeriksaan pasukan, pembacaan amanat Panglima Besar Jenderal Soedirman serta ikrar Korps Infanteri, hingga penandatanganan naskah serah terima simbol YWPJ. Seluruh tahapan menjadi simbol kesinambungan nilai dan tradisi Korps Infanteri dari generasi ke generasi.

Dalam amanatnya, Brigjen TNI Nur Wahyudi menegaskan YWPJ sebagai korps tradisi Infanteri dalam menyambut Hari Juang TNI AD, 19 Desember 2025. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat jiwa korsa, menanamkan nilai perjuangan dan semangat pantang menyerah, serta meningkatkan solidaritas prajurit dan kemanunggalan TNI dengan seluruh komponen bangsa, sejalan dengan tema Hari Infanteri TNI AD 2025: Mewujudkan Prajurit dan Satuan Infanteri yang Prima Bersama Rakyat dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI.

Danrem juga mengingatkan bahwa pengabdian hari ini merupakan kelanjutan dari pengorbanan para pejuang. Ia menekankan pentingnya prajurit TNI AD untuk terus mengasah kemampuan, menjunjung keadilan dan kejujuran, serta menjaga nama baik Korps Infanteri dengan berpegang teguh pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI.

Usai upacara, prajurit menjalani pemeriksaan kesehatan dan pemanasan sebelum pelepasan resmi peleton beranting pada pukul 08.00 WIB. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pengobatan gratis dan pembagian sembako bagi warga sekitar menegaskan bahwa kekuatan TNI AD tidak hanya diukur dari kesiapsiagaan tempur, tetapi juga dari kepedulian sosial dan kehadiran nyata di tengah masyarakat.

Peleton Beranting YWPJ merupakan tradisi tahunan TNI AD yang menempuh ratusan kilometer lintas wilayah, membawa panji-panji Infanteri dan amanat Panglima Besar Jenderal Soedirman. Di Bangka Barat, tradisi ini kembali menegaskan pesan strategis: pertahanan negara berakar pada rakyat, dan kekuatan moral TNI lahir dari keberpihakan pada kemanusiaan. Menjelang 19 Desember, api juang Kartika pun kembali menyala terang, dekat, dan berjangka panjang bagi Republik Indonesia.
Baca Juga
Baca Juga
Lebih baru Lebih lama