Para Koordinator Pastikan Aksi 6 Oktober di PT Timah Berjalan Damai


Pangkalpinang – Menjelang aksi besar rakyat Bangka Belitung pada Senin, 6 Oktober 2025, para koordinator aksi dari berbagai daerah menegaskan satu komitmen bersama: aksi di depan PT Timah adalah aksi damai dan bermartabat.

Suara Bersatu dari Bangka Selatan

Dari wilayah Bangka Selatan, Muhammad Rosidi dan Batara, selaku koordinator, memastikan massa hanya ingin menyuarakan aspirasi rakyat terkait nasib penambang dan ketidakpastian tata kelola timah.

> “Aksi besok yang dimulai pukul 10.00 wib adalah aksi damai. Kami datang membawa suara, bukan amarah. Jika ada yang bertindak anarkis, mereka bukan bagian dari kami. Rakyat datang untuk menyampaikan aspirasi, bukan membuat gaduh,” tegas Rosidi bersama Batara, Minggu (5/10/2025).


Keduanya menegaskan, rakyat Babel hari ini tidak sedang mencari musuh, melainkan keadilan dan kepastian hidup di tengah carut-marut kebijakan pertimahan yang belum berpihak kepada masyarakat.


Komitmen Damai dari Tiap Wilayah

Dari Pangkalpinang, Palgunadi alias Tok Gun menegaskan bahwa aksi ini bukan ajang provokasi, tetapi bentuk solidaritas rakyat lintas daerah.

> “Kami datang untuk membersamai, bukan memprovokasi. Ini perjuangan rakyat, bukan panggung politik,” ujarnya.


Dari Bangka Tengah, Yanto dan Lukman menambahkan bahwa semangat damai menjadi dasar seluruh koordinator dalam menggerakkan massa.

> “Suara rakyat harus didengar, bukan dibungkam,” mereka.


Sementara itu, Pardi, salah satu koordinator aksi, mengingatkan seluruh peserta agar tidak terpancing provokasi.

> “Kami tidak ingin ada yang mencoreng perjuangan rakyat. Semua harus tetap damai dan tertib,” tegasnya.


Tommy Chandra: Aparat Harus Tenang dan Profesional

Aktivis muda Babel, Tommy Chandra, mengingatkan aparat penegak hukum (APH) agar tetap profesional dalam mengawal aksi rakyat tersebut.

> “Aparat tidak perlu bersikap reaktif. Sedikit ketegangan saja bisa memicu chaos, dan itu yang harus dihindari,” ujarnya mengingatkan.


Menurut Tommy, pendekatan yang persuasif dan tenang justru akan memperkuat kepercayaan publik terhadap aparat keamanan dan menjaga citra profesionalisme APH khususnya Polri. 


Pendidikan Moral bagi Generasi Muda

Aktivis senior Babel, Guru Natsir, menilai aksi damai ini juga menjadi pendidikan moral bagi generasi muda, agar mampu menyampaikan pendapat di muka umum secara terhormat dan bertanggung jawab.

> “Perjuangan rakyat harus disampaikan dengan kepala dingin. Damai adalah kekuatan kita,” ujarnya singkat.


Apresiasi untuk Kapolda dan Aparat Keamanan

Para koordinator menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Kepulauan Bangka Belitung dan jajaran aparat keamanan yang telah berkomitmen mengawal jalannya aksi dengan cara-cara persuasif.

> “Jika aksi tertib, itu keberhasilan aparat. Tapi kalau ada chaos, mari jujur melihat siapa yang memicu,” ujar Rosidi dan Batara diplomatis.


Rakyat Datang dengan Suara, Bukan Amarah

Aksi rakyat Babel kali ini bukan panggung politik, melainkan panggilan nurani.
Rakyat datang dengan suara, bukan amarah; dengan harapan, bukan kebencian.

Kini publik menanti bagaimana pemerintah dan aparat menanggapi komitmen damai ini — dengan sikap tenang, terbuka, dan berpihak pada keadilan rakyat.

✍️ @Zen Adebi
Baca Juga
Baca Juga
Lebih baru Lebih lama